maka alunkan kakafoni itu.
agar suara hatimu dapat terdengar olehnya.
gertak hati tak ingin berbalik,
tapi apa daya..
angin telah terlanjur membawa cerita ini padanya.
aku bungkam, tak berkata apa.
aku diam, tak ingin menatap.
tertunduk malu melihat ujung kaki yang tak berkutip.
air mata ini jatuh seiring hujan yang turun perlahan membasahi.
ini bukan hujan yang seindah kemarin, tapi ini bagai rintikan jarum yang menusuk ke tanah.
hingga terdengar petir berkementam aku masih di sini.
tak bergerak sedikitpun.
terpaku di sini.
tak mampu bergerak,
pikirannya mengembara entah kemana.
hingga kidungan hujan masih menemani.
terdengar begitu sendu,
hingga air mata ini tak berhenti tumpah.
matanya membengkak, tapi itu tak begitu jelas.
dan pada akhirnya,
seiring dengan hujan malam telah menghampiri secara perlahan.
menikmati dingin yang begitu menyeruak di sekujur tubuhnya.
16 april 2013
kidungan hujan menemani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar