Minggu, 25 November 2012

merpati pergi



Malam yang tak seperti biasanya.
Terima kasih karena kau telah melepas merpati itu.
Terima kasih karena kau telah merawat merpati itu.
Dan terima kasih juga karena kau tak menyimpannya lagi dalam sangkar.
Lewat kisah sang merpati, kau telah memberikan banyak cerita.
Walau sebenarnya kau hanya menyimpannya dan tak sempat menemani.
Lewat malam,  kubercerita pada langit.
Lewat malam, bulan menjadi saksi.
Lewat malam juga kubiarkan angin membawa lukisan itu.
Apa yang telah kurasa sudah cukup sampai di sini.
Lembaran baru menantiku untuk memulai menorehkan tulisan-tulisan hidup yang indah.
Tak ada guna menyisipkan perjalanan itu dalam lembaran ini.
Yang ada hanya rasa sakit sang merpati.
Takkan pernah lagi!
Sudah cukup sampai di sini.
Sudah cukup luka yang kau bekaskan pada merpati.
Cukup!
Biarkan hari ini memeluk hari kemarin dengan kenangan serta masa depan yang panjang.
Biarkan merpati itu terbang tinggi ke angkasa melepas sejenak berat di hati,
Dan  kamu dapat menjawab keraguan cintamu pada merpati.
Dan merpati dapat memastikan keindahan langit.



25 november 2012., 07:35 wita.
Merpati terbelenggu (&)

Keluhan lautan hati


Sabtu pagi kau telah meneteskan air mata ini.
Kuyakin kau pasti merasa hilang dari bebanmu,
Kududuk di teras rumah sebagai buah tangan dari rasa sakit ini.
Hadiah yang telah kusiapkan telah kau balas dengan air mata.
Berikan matahari yang berpijar itu.
Agar kubisa tersenyum dalam alunan lagu penyesalan.
Di belai mesra oleh hembusan angin di bawah pohon.
Padang yang luas telah habis kupandangi,
Sampai saat tanah ini menjadi saksi, yang telah tersentuh oleh langkah nyanyian hati.
Di depan gubuk, tempat bermain mengisi cerahnya hari yang tak pernah letih untuk menemani.
Sampai saat tanah ini tetap menjadi saksi,
Sampai saat ini tersentuh oleh serakahnya ego.
Lonceng memenuhi kekosongan langit dengan denting panggilan pagi dari dalam gua, talu genta menggema seolah-olah alam ikut bersama (KG)
Bersama itu pula kuberanjak dari cahaya redup yang tak ingin kusinggahi lagi.
Bersama itu pula kuterbangkan serangkaian kisah yang tak ingin kujadikan sebagai hiasan hati.



Sabtu, 24 november 2012. 16:00 wita.
Cahaya yang redup (&)

Selasa, 20 November 2012

proses adaptasi psikologis pada wanita


Kita mengenal manusia, juga wanita, dengan melihat dunianya yang khas typis, dengan segala isi tingkah Iakunya. Dunia wanita mempunyai skema dasar dan struktur dasar tertentu dari tingkah laku wanita. Dunia wanita itu khas menampilkan diri sebagai dunia “yang memelihara”.
Sumber utama dunia “yang rnemelihara” dari kaum wanita itu berpangkal dari pada kehadiran seorang bayi. Dengan penghayatan pada kelahiran bayi, seorang wanita atau gadis kemudian mengembangkan dinamika adaptif pada situasi baru, untuk menyesuaikan diri yaitu mengembangkan pola-pola tipis kewanitaan dan khas keibuannya. Perbedaan secara anatomis dan fisiologi menyebabkan perbedaan pula pada pola tingkah laku wanita dan struktur aktivitasnya. Karena perbedaan itu timbul juga perbedaan isi dari dalam kemampuan selektifitas terhadap kegiatan yang intensional. Yang bertujuan dan terarah, sesuai dengan kodrat wanita.
Perbedaan fisiologis  yang alami sejak lahir, pada umumnya kemudian diperkuat oleh struktur kebudayaan yang ada . Khususnya oleh adat istiadat dan pengaruh pendidikan. Pengaruh cultural  dan pedagogis itu diarahkan pada perkembangan  pribadi wanita itu menurut satu pola hidup tertentu dan satu ide tertentu. Perkembangan tadi sebagian disesuaikan dengan bakat dan kemampuan wanita.
Eksistensi  wanita mencakup cara keberadaan jasmani dan rohaninya, termasuk cara wanita menghayati dan menyadari hakekat dirinya dan makna pribadinya, yaitu antara lain memahami relasi dirinya dengan dunia sekitar dengan segala isinya dan sesama manusia. Singkatnya, cara menghayati keadaan dirinya didunia dengan segala aspeknya.
Selaku manusia, wanita juga merupakan suatu substansi atau kemandirian. Maka, setiap substansi yang hidup tidak hanya otomatis saja hadir di dunia, akan tetapi dia harus memperjuangkan adanya dirinya, dan membangun realitas hidupnya untuk dapat mengembangkan pribadinya. Keadaan dirinya atau hidupnya itu bukan hanya merupakan satu pemberian saja, akan tetapi lebih merupakan satu proyek yang harus dilaksanakan sendiri dan diselesaikan sendiri. Eksistensi ini harus selalu diperjuangkan atas tanggung jawab sendiri, dengan semua potensi yang ada sebagai bekal wanita menuju pada kepribadian yang otentik. Sebagai pribadi yang mandiri, wanita adalah pengada dan pembentuk.
Maka, pembentukan diri bagi wanita yang paIing subur dan paling kaya adalah dengan jalan mau membuka diri sendiri bagi yang lain, dan berusaha untuk membahagiakan orang lain. Sebagai tujuan final hidupnya ialah: tidak mementingkan din sendini, da, ikut mementingkan kebahagiaan orang lain terutama kebahagiaan anak.-anaknya dan suaminya. Dengan demikian perkembangan kepribadiaanya menjadi semakin matang.
Seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa salah satu hal yang sangat berpengaruh pada psikologis wanita adalah Emosi. Salah satu wujud dan manifestasi emosi pada wanita adalah Strees.
Stress merupakan suatu respon fisiologis, psikologis dan perilaku dari manusia yang mencoba untuk mengadaptasi dan mengatur baik tekanan internal dan eksternal. Sedangkan stressor adalah kejadian, situasi seseorang atau suatu obyek yang dilihat sebagai unsur yang rnenimbulkan stress dan menyebabkan reaksi stres sebagai hasilnya. Stressor sangat bervariasi bentuk da macamnya, mulai dan sumber-surnber psikososial dan perilaku seperti frustrasi, cemas dan kelebihan sumber-sumber bioekologi dan fisik seperti bising, polusi, temperatur dan gizi.
Orang-orang modern dihadapkan pada paradoksikal dari stress tersebut, dimana di satu pihak stress merupakan bagian penting dari hidup kita untuk memberikan semangat untuk bekerja dan hidup, dan  berkembang. Sebaliknya, stress juga merupakan akar dari sekian  banyak problem-problem sosiologikal, medis dan ekonomi. Stress diketahui merupakan faktor etiologi dari banyak penyakit. Salah satunya adalah menyebabkan gangguan pada menstruasi. Kebanyakan wanita mengalami sejumlah perubahan dalam pola menstruasi selama masa reproduksi. Tetapi, hubungan antara stress  dan pola menstruasi ini sangatlah kompleks dan pemahaman kita mengenai hubungan ini masih sangat terbatas. Dalam pengaruhnya terhadap pola menstruasi, stress melibatkan sistem neuroendokrinologi sebagai system yang besar peranannya dalam reproduksi wanita.
Dr.Hans Seyle, seorang ilmuwan yang terkenal dan pelopor dalam bidang penelitian mengenai stress, merancang suatu konsep mengenai reaksi tubuh terhadap stress yang disebut dengan respon adaptasi umum terhadap stress. Konsep ini menggambarkan respon tubuh terhadap stress menjadi tiga tahapan dasar yaitu tanggapan terhadap bahaya (alarm reaction), tanggapan fisik atau tahap perlawanan (stage of resistance) dan tahap kelelahan (stage of exhaustion). Ketiga tahapan ini tidak selalu terjadi pada setiap manusia yang mengalami stress karena tergantung pada daya tahan mental setiap individu.
studi epidemiologi baru-baru ini yang mengamati gangguan yang berhubungan dengan stress menemukan bahwa masalah ini menjadi dilema bagi para dokter. lebih dari semua profesi lain, tenaga medis memiliki konsekuensi untuk mengalami peningkatan ketegangan dan tekanan dalam populasi umumnya. Lebih kurang 50 — 75% semua kunjungan ke dokter secara langsung akan tak langsung berhubungan dengan stress. Meskipun pengobatan konvensional memainkan peranan penting dalam penatalaksanaan kelainan yang berhubungan dengan stress, tidak selalu sesuai dengan situasi saat itu sebagai tambahan memerlukan pendekatan edukasional dan preventif.
Dengan kewajiban terhadap koreksi patologi dan kurangnya penekanan pada tehnik pencegahan pengobatan konvensional memainkan peranan paliatif. Lebih jauh lagi, memerlukan waktu untuk mendiagnosis rnasalah-masalah gangguan yang berhubungan dengan stress dan tambahan waktu untuk mengatasi masalah ini dengan konseling. Para dokter tampaknya telah kelebihan pekerjaan dan kekurangan waktu untuk rnasalah ini. Apabila terapi obat dan nasehat-nasehat medis digabungkan dengan sistem suportif lainnya, kita bukan hanya akan menyingkirkan gejala dengan segera tetapi akan melangkah lebih jauh untuk mengatasi stres yang rnendasarinya. Dalam masalah ini, dukungan terhadap individu itu sendiri juga merupakan hal yang penting. Sesungguhnya, ada beberapa kondisi medis dimana tanggungjawab pencegahan dan pengobatan adalah sangat tergantung pada individu tersebut.
Pengetahuan merupakan hal mendasar untuk mengefektilkan penanganan stress pada individu. Dengan bantuan dan dukungan pada sisi pencegahan dan edukasional, usaha dan kerja yang dilakukan dokter untuk menahan kondisi-kondisi yang berhubungan dengan stress akan lebih efektif dan dihargai.
Orang  yang berada dalam keadaan stress menemukan kesulitan untuk relax dan seharusnya di pikirkan untuk dilakukan latihan relaksasi khusus. Latihan relaksasi merupakan aspek paling penting dalam menangani seseorang dengan stress. Ada banyak cara relaksasi seperti membaca, menyanyi, mendengarkan music atau hanya beristirahat saja. Bagi orang yang merasa tidak diperhatikan sebaiknya diberi semangat untuk melakukan beberapa pekerjaan yang berguna, meskipun terbatas. Mereka juga sebaiknya berbicara dengan orang yang lebih  percaya diri dan optimis dalam lingkungannya. Cara-cara ini merupakan cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi stress. Secara umum orang yang mengalami stress memerlukan dukungan untuk mengubah perilaku mereka dengan tujuan untuk:
• Mengembalikan pola tidur yang normal di malam hari, dan mengusahakan aktivitas yang berguna dan menyenangkan setiap hari
• Menemukan cara yang positif untuk mengatasi stress
• Menghentikan hal yang tidak menyenangkan
Secara garis besar solusi dalam menghadapi stress dapat dilakukan dengan beberapa pilihan sebagai berikut:
  • Diagnosis personal dari stress
  • Pengetahuan tentang stress
  • Berpikir positif dan sikap yang positif
  • Manajemen perencanaan, organisasi dan waktu
  • Aktivitas fisik dan nutrisi
  •  Program relaksasi
  • Aktivitas otak kiri dan kanan yang seimbang
  •  Toleransi/fleksibilitas/adaptaabilitas
  •  Enthusiasm
  •  Rasa humor
  •  Kebijaksanaan
  •  Siraman rohani.

dikutip dari blog sebelah ^^

Senin, 19 November 2012

Rajutan itu…


Selasa pagi,
pagi yang begitu cerah di tengah November ini.
Seiring waktu berlalu, kicau burung tak lagi kudengarkan.
Hingga kuterbangun di pelabuhan pulau kapuk.
Yang memaksa untuk mengikuti kemana arah kicau itu pergi.
Lewat jendela, tersibak angin ringan menyentuh pipi yang membuyarkan aku dalam lamunan.
Yang mengingatkan pada sebuah rajutan yang tak pernah sempurna.
Hingga rajutan itu mengepakkan sayap-sayapnya dan terbang menuju lingkaran cakrawala liar.
Bila badai ingin memisahkan benang-benangnya, maka hujan akan  menyatukan pada tempat dimana titik hujan itu berpijar.
Hingga Kebisuan malam membawakan  mazmur benang untuk mereka.
Kau tau untuk apa?
Untuk mengemban pesan cinta pada rajutan itu.
Dalam kerinduan, hubungan pengait dan setali benang adalah sesuatu yang pernah kuketahui dalam hidup.
 Bila sepi telah puna, maka cinta turut terbang.
Seseorang tak akan merasakan betapa berarti sebuah rajutan ketika bukan dia yang membuatnya.
Inilah ukuran sesuatu yang tidak tampak dan tidak mesti untuk diperlihatkan.
Tapi, cerita ini tersembunyi di balik cinta.
Tak pernah terbesik untuk membuat penyamaran kisah ini,
Kisah ini kuhadirkan dalam ketelanjangan  kalimat demi kalimat hanya untuk rajutan yang tak pernah sempurna.

09:55 wita., Selasa, 20 november 2012.
Pengait dan seuntai benang.

Lewat bulan ku berbicara,


Bulan yang telah menampakkan dirinya ,
Indah dan terlihat sempurna.
Hingga dinginnya malam yang begitu menusuk tak membiarkanku untuk beranjak dari tempat ini.
Kadang ku berbicara pada bulan,
Bahkan Sering ku berbicara pada bulan!
Apakah dia menjawabmu?
Ya!
Dia menjawabku!
Lewat apa dia berbicara?
Lewat semilir angin  dan lewat cahaya yang dia kirimkan, hingga seluruh jagad raya tahu bahwa itu adalah bulan!
Bulan yang telah memancarkan sinar indahnya saat purnama.
Yang memaksaku untuk menarik kertas dari dalam kain  yang berwadah.
Karena Aku lebih menyukai menulis lebih dari sebuah makanan,
Dan lebih berharga dari sebungkus roti atau sebotol air mineral.
Saya yang kadang tak cukup puas bila hanya ada homonidipus, dan tanpa kehadiran keduanya.
Dia tak cukup untuk menghadirkan spektrum-spektrum.
Dan aku lebih percaya pada pena untuk menjadi teman  dalam sunyi malam yang menyapa.
Maafkan aku yang tak terlalu mempercayaimu dibandingkan hanya sebuah pena dan kertas.
Yang kadang membuat pikiran saya lalai, hingga secarik kertas dan sebuah pena ini sangat berharga untuk kuhadiahkan pada jemariku dan alur-alur yang telah siap untuk dialungkan lewat rhapsody-nya.
Kadang kumendengar suara yang memanggilku untuk keluar,
Suara dari seseorang yang membawaku ke alam yang tak cukup puas bila tak ada pena dan secarik kertas.
Dan lagi kumenyebut nama itu!
Mereka datang karena aku membaca dan mengikuti alurnya.
Kadang-kadang aku terbangun dan telah ada di sana,
Di dalam kehidupan mereka.
Atau pada saat berjalan, saat itu dia ada!
Entah darimana asalnya.
Namun sering menghampiriku secara tiba-tiba hanya untuk menghantarkan sebuah inspirasi.
Dialah yang memberikanku sketsa.
Sketsa yang tercipta dari sebuah inspirasi,
Inspirasi ada di sekitar kita.
Bahkan  dari setiap yang didengarkan.
Yang harus kulakukan adalah menyadari hal itu,
Membuka diri untuk melihatnya.

Entah ini ingin disebut sebagai apa.
Tercipta dari sebuah perjalanan yang mengantarkan  diri ini mengenal betapa berartinya sebuah pena dan kertas yang menciptakan beribu kata.

Sen,13:20 wita.,19 november 2012.
Dari kata hingga kalimat, satu kisah yang mengingatkan mengapa ada pena dan kertas dalam hidupku.

Rabu, 14 November 2012

kacau!

menatap ringan setiap titik rintik hujan yang semakin lama semakin deras.
perlahan, hujan menghampiri di tengah november ini.
angin tersibak memberi ayunan pada setiap helai  daun yang melekat pada tangkai kehidupan.
seolah tak memberi ruang untuk bernafas,
mendesak keinginan yang tak juga menampakkan rohnya.
memberikan jalan kepada para babu buta yang seharusnya menjadi tuntutan.
raga ini terdiam, jiwa ini melayang.
sapa yang peduli?
tidak ada!
seorang pun tak ada yang merasakan hal itu!
hilang beribu jiwa tenggelam dalam kenestapaan yang hanya berjalan dalam mimpi.
tak menatap pada kehidupan nyatanya.