menatap ringan setiap titik rintik hujan yang semakin lama semakin deras.
perlahan, hujan menghampiri di tengah november ini.
angin tersibak memberi ayunan pada setiap helai daun yang melekat pada tangkai kehidupan.
seolah tak memberi ruang untuk bernafas,
mendesak keinginan yang tak juga menampakkan rohnya.
memberikan jalan kepada para babu buta yang seharusnya menjadi tuntutan.
raga ini terdiam, jiwa ini melayang.
sapa yang peduli?
tidak ada!
seorang pun tak ada yang merasakan hal itu!
hilang beribu jiwa tenggelam dalam kenestapaan yang hanya berjalan dalam mimpi.
tak menatap pada kehidupan nyatanya.
wah puji puitis juga, saya suka puisinya,,
BalasHapusmakasihh ^^
BalasHapus