Senin, 24 Februari 2014

hujan tumpahkan rindu

deras hujan yang turun, aku masih duduk di sini.
hanya ada suara gemericik air yang terjatuh lewat atap rumahku.
apa kau di sana juga menyaksikan hal yang sama?
saya harap iya.
karena rindu begitu mendulang dan tak sanggup kusimpan lagi.
setidaknya hujan ini telah membasuh hati lewat rintikan yang begitu merdu.
hingga malam menyapa, tak ada yang menyadari itu.
mereka terlalu terhanyut mendengar hujan mendendangkan irama yang begitu merdu, merdu, dan sangat merdu.
ingin kuartikan apa untuk hari ini?
hari yang begitu menyisahkan begitu banyak cerita hujan dan cinta yang telah ia titipkan.
jangan biarkan aku berlabuh.
biarkan aku tetap berlayar diatas pusara cintamu yang begitu tulus dan tak berharap apa.
mimpi yang tenggelam akan bangkit,
keinginan yang perlahan pudar kembali terlihat.
lalu?
lalu apa?
kuurungkan niat untuk menyinggung waktu, biarkan ia terlena dengan detik dan menit yang begitu setia menemani. hingga malam dan pagi pun seperti itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar