Senin, 23 April 2012

angin, catatan ini kutitipkan kepadamu


pagi ini terlihat mendung, tak menyisahkan seberkas cahaya yang menembus setitik berkas.
walau hanya titik beku yang akan  menghampiri, namun juga tak terasa,
setitik penantian kau kisahkan pada catatan rutin dalam hidupnya,
tak jelas,!
benar benar tak jelas!
bisakah kau mengukir suatu kejelasan itu?
atau kau hanya mampu untuk memberikan kehidupan yang fatamorgana,
tak pernah kau menghampiri dirinya secara pasti,
kau hanya mampu memberikan bayanganmu yang tak jelas yang hanya mampu bertahan tak cukup dengan perputaran waktu 180 derajat,
tak juga menunggu sampai dentingan jam itu berbunyi,
kau hanya memberi ketidakpastian itu.
cobalah untuk merenungkan stimulus yang kau berikan kepadanya.
tak cukupkah dengan dirinya yang hanya mampu membuatmu bahagia walau dirinya hanya dipenuhi dengan beribu kekurangan.
tak sepadan dengan dirimu yang mungkin menghampiri dengan kesempurnaan itu, baginya!
hanya angin yang mampu membawa itu, 
dititipkan kepada angin karena hanya dia yang mampu membawanya pergi jauh dan tak berharap kembali,
andai angin dapat mengerti, mungkin seribu kisah telah kuperdengarkan kepadanya,
 namun, dia hanya mampu merasakan hembusan nafas itu.
hembusan nafas yang begitu penuh dengan suatu harapan yang pasti untuk dirinya namun tak terbalaskan,

pagi ini kutuliskan kisah yang mungkin segelintir orang pernah merasakan hal ini,
semoga hari ini tak semendung dengan perasaan kalian

selasa, 3 desember 2011, 08:15 wita.
dipenghujung penantian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar