Senin, 23 April 2012

Tiga Replika

Episode I

 saat pagi menjelang kau masih saja tertidur pulas.
hingga kicauan burung pun tak mampu membangunkan.
lalu kubuka tirai jendela kamar,
agar kau mampu merasakan betapa teriknya di luar sana.
agar kau juga mampu merasakan betapa besar kekuatan semangat kehidupan di luar sana,
kau harus rasakan itu,!
tak peduli bintang di matamu masih menghiasi.
tak peduli kau masih bergelut dalam hangatnya selimut malam yang kau kenakan...
......

Episode II 
.....
beribu kisah telah  terangkai lewat pena ini.
kuhanya melihat setitik dari beribu jeritan yang berharap pasti,
tak juga ada yang memberi untuk melihat sekilas kesempurnaan itu untuk mereka.
pernah ku mencoba dan mencari seorang homonidipus yang sanggup menemani dalam beribu kisah mereka,
dan sehari menjadi bagian dari mereka,
namun kepastian yang membuatku terhenti.
terhenti untuk mencari jalan lain,.
tak henti pandanganku menembus kaca yang hanya bisa memandang ketidakadilan yang mencekam,..


Episode III (Terakhir)
.....
malam tak pernah meninggalkan kisah yang tak bermakna,
seperti indahnya sang bulan menatap tajam dari atas sana.
atas keindahan itu sang bumi teraba oleh keindahanmu.
hingga segala kelemahan telah tertuju pada sebuah kebenaran.
yang memberikan pengakuan yang begitu pahit.
hadir dalam bayangan yang tak pernah menunjukkan wujud sebenarnya.
tak pernah kau berada dalam kenyataan yang meringis ini
kau hanya mampu berada pada bayangan semu itu.
sebuah kisah telah tertulis.
seseorang tak mampu meraba atas perasaan ini,
namun pahit bila hanya mampu menahan.
hingga seluruh hidup hanya mampu kutorehkan  dalam kehidupan liar negeri ini.
tak mampu menjejakkan kaki di bangku itu,
tak mampu pula memberikan perubahan.
melihat mereka berlihai gemulai di atas karpet merah,yang seharusnya
kau jadikan  alas.

tak berdosa namun  berdosa karenamu.

itu salah satu ungkapan untukmu.
para diktator negeri,!
menampung harta bumi dan negeri tak ada guna,
kau dan mereka tercipta sama.
dan akan kembali ke alam yang sama.
pahit rasanya bila melihat nyata  hidup ini.
 merilis album pahit  pada memori mereka,
setiap  nafas mereka mengeluarkan begtiu banyak rautan,
hingga mengisahkan kehidupan yang tajam.


selesai,... :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar