Selasa, 24 April 2012

mengapa suatu filsafat manusia?


filsafat manusia telah kerap kali sepanjang sejarah dinamakan "psikologi filosofis" atau "psikologi rasional" sebagai lawan dari "psikologi ilmiah" , "eksperimental", atau "empiris". tetapi istilah psikologi mengandung kesulitan apabila orang berpegang teguh pada etimologinya (''ilmu jiwa''), karena disiplinnya seolah-olah hanya memperhatikan satu aspek atau satu sudut saja dari manusia, yaitu sukmanya ( dalam bahasa yunani , psyche ) atau jiwanya. itulah sebabnya hal ini disebut sebagai filsafat manusia,karena hal tersebut menguntungkan. karena yang dipelajari dengannya adalah manusia sepenuhnya, sukma serta badannya, daging serta jiwanya,. alasan-alasan yang dapat membawa kita ke pemikiran filsafat manusia yang lebih jelas. 
pertama-tama manusia adalah makhluk yang memiliki kemampuan, hak istimewa, dan sampai batas tertentu memiliki tugas menyelidiki hal-hal secara mendalam. maka tidaklah dapat dihindari bila seseorang bertanya dalam hatinya apakah artinya menjadi manusia itu? kerap kali sejak usia remaja orang merasa dalam dirinya sendiri yang bersifat paling pribadi (intim), ada suatu dorongan atau bujukan yang menurut perkiraan Socrates telah di dengarnya di bawah langit Delphi "kenalilah dirimu sendiri". 
lagipula setiap orang mempunyai tanggung jawab terhadap diri sendiri. meskipun ia tidak perlu mengenal dan mengerti segala hal. setidak-tidaknya dia harus mengenal serta mengerti dirinya sendiri secara cukup mendalam untuk dapat mengatur sikapnya dalam hidup. tetapi, untuk dapat mengatur diri, untuk dapat membedakan yang baik dan yang buruk, ia harus sudah memperoleh pandangan yang cukup tepat tentang apakah hakikat sifat manuisa itu,  kemampuan apa yang dimiliki oleh sifat manusiawi itu dan apa yang dicita-citakan , dan apa yang benar-benar dapat mengembangkan serta menyempurnakan dirinya. sebab semua orang yakin, atau setidaknya mempunyai rasa bahwa pribadinya merupakan suatu hal yang berharga yang perlu dikembangkan dan dilaksanakan. setiap orang selalu ingin berhasil dalam hidupnya, ingin dihormati, dihargai, dan disenangi. dan karena manusia merupakan pribadi, dia yang mempunyai martabat yang menolak untuk diperlakukan sebagai suatu benda, dipergunakan sbagai suatu alat. itulah yang dikatakan oleh para ahli politik apabila mereka mengemukakan hak-hak asasi manusia. 

sumber: Leahy, Louis,1993.manusia sebuah misteri. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar