Minggu, 22 April 2012

ketika seorang anak kehilangan ibunya

Air matanya berbaur dengan air mata anaknya,tumpah d wajah ibunya.
"tidak!" jerit ayah. "kau hrus melakukan sesuatu!"
"permaisuri ada d tangan Allah.bukan di tangan saya."
ayah terpuruk d samping ibu,menangis,dan memanggil-manggil namanya. "bertahanlah...!!!"
mata ibu mengerjap,kemudian serangan sakit menyelimutinya.
"ssst,kekasihku...,"suaranya lirih.
"tolonglah,ya Allah,"pinta ayah. "tolonglah,tolonglah,tolonglah..biarkan dia hdup. ambillah aku sebagai gantinya.ambil aku saja."
kepala ibu menggeleng lemah dan ia mencoba tersenyum."aku...akan tdur."
sang anak mencium kening ibunya dalam-dalam,menempel padanya."jgn prg ibu,"sang anak mengiba,dunianya turut sekarat bersamanya.
Sorot mtax tak lgi d smbunyikan,dan wlaupun ank trlmpau brduka,ia msh bsa menangkap kesedihanx.dy mlhat ayahx yg bersujud d kaki ibunya.
Aku mencntaimu.dan aku bangga,sangat bangga kepadamu,nak."kta ibunya.
Seolah ia memberi isyarat agar sang anak menciumnya. smbl memegangnya erat-erat,dia menyentuh bibirnya merasakan kehangatan,dan tidak menginginkannya pergi.
Tak lama kemudian,tubuh sang ibu tak bergerak lagi.
Mereka menangis bersama.
Dan langit pun ikut menangis akan kepergian seseorang yg mereka sayangi.[]
sungguh ironisnya jika seorang ibu telah meninggalkan kita di saat kita masih berada pada kehidupan yang masih penuh dengan tanda tanya yang bgtu bsar..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar